CIAMIS, PATROLI — Sebanyak 47 siswa SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Senin (29/9/2025).
Para siswa mengeluhkan mual, muntah, dan pusing tak lama setelah makan siang yang disediakan melalui program MBG.
Insiden terjadi sekitar setengah jam setelah makanan dibagikan. MBG tiba di sekolah sekitar pukul 10.00 WIB, dan tak lama setelah disantap, puluhan siswa mulai menunjukkan gejala keracunan.
Berdasarkan pengakuan sejumlah siswa dan informasi dari lokasi, gejala muncul setelah mereka memakan daging bumbu kuning yang diduga berlendir dan berbau tak sedap.
Hingga kini, belum ada informasi resmi yang menyebutkan secara eksplisit siapa pemilik dapur penyedia MBG untuk SMPN 4 Pamarican. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa dapur tersebut merupakan bagian dari jaringan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG), yang menjadi mitra program MBG di wilayah Jawa Barat.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika hasil investigasi menunjukkan kelalaian dari pihak dapur.
“Jika terbukti lalai, dapur tersebut bisa ditutup secara permanen,” tegasnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut menyoroti potensi penyimpangan anggaran dalam pelaksanaan program MBG.
Ia menegaskan bahwa setiap dapur MBG wajib mengikuti standar SLHS (Sanitasi Lingkungan Hidup Sekolah) dan tidak boleh mengurangi nilai gizi dari alokasi Rp10.000 per porsi.
Saat ini, dapur penyedia MBG untuk SMPN 4 Pamarican berada dalam pengawasan ketat dan sedang menjalani proses evaluasi serta investigasi oleh Dinas Kesehatan dan pihak kepolisian.
Publik menanti transparansi dan akuntabilitas dari pihak terkait agar insiden serupa tidak terulang. (ASZ)